Wirausaha atau kewirausahaan
adalah kemampuan untuk berdiri sendiri, berdaulat, merdeka lahir dan
bathin, sumber peningkatan kepribadian, suatu proses dimana orang
mengejar peluang, merupakan sifat mental dan sifat jiwa yang selalu
aktif dituntut untuk mampu mengelola, menguasai, mengetahui dan
berpengalaman untuk memacu kreatifitas. Kewirausahaan berasal dari bahasa Inggris:
Entrepreneurship atau
Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan
. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuat
u. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Wirausahawan adalah orang yang memiliki
kemampuan untuk mengelola dan mengembangkan suatu produk atau bisnis baru
perusahaan milik sendiri, dengan menggunakan sumber daya (keuangan, bahan baku,
tenaga kerja) dengan sebaik-baiknya, tujuannya untuk mendapatkan laba
sebanyak-banyaknya. Ciri-ciri atau jenis perilaku seorang wirausahawan antara
lain :
(1)
mampu mengidentifikasi peluang usaha baru,
(2)
memiliki rasa percaya diri dan selalu bersikap positif,
(3)
bertingkah laku seorang pemimpin,
(4)
memiliki inisiatif, kreatif, dan inovasi terbaru,
(5)
pekerja keras,
(6)
berpandangan luas dan memiliki visi misi yang baik,
(7)
berani mengambil resiko,
(8)
mampu menerima saran dan kritik.
Hal-hal yang menjadi kunci paten seorang wirausahawan antara lain :
1.Instrumental : bisa memandang segala sesuatu di lingkungan sekitar sebagai alat untuk mencapai tujuan
2.Berorientasi
pada pencapaian terus berusaha meningkatkan hasil/capaian, tidak
berhenti/puas dengan apa yang telah dicapai.
3.Fleksibel
: pandai menyesuaikan diri dengan berbagai relasi/kalangan, pandai
mengontrol emosi saat hadapi situasi-situasi yang tidak
menyenangkan.
4.Kerja
kers : bekerja maksimal tanpa kenal lelah, apalagi
menyerah,mengerahkan sekuat tenaga, pikiran dan waktu untuk meraih
sukses.
5.Percaya diri : tidak ragu akan kemampuan diri, optimis akan keberhasilan.
6.Berani
ambil resiko : siap rugi, namun kerugian yang telah diperhitungkan
dan selalu antisipasi terhadap segala kemungkinan terburuk.
7.Pengendalian
diri : mampu menghindar dari kondisidan perilaku-perilaku yang
kontra produktif, seperti emosional dan boros.
8.Mandiri
: tidak bergantung pada pihak lain dalam mengambiol tindakan,
membuat keputusan, serta dalam memilih berbagai aktivitas untuk
mencapai tujuan.
9.Inovatif
: terus berupaya melakukan perbaikan,menyajikan sesuatu yang
baru/unik yang beda dengan yang sudah ada. Penerapan kemampuan
berinovasi ada empat jenis :
a.Invensi (penemuan)
b.Ektensi (pengembangan)
c.Duplikasi (penggandaan)
d. Sintesis (kombinasi)
10
.berorientasi ke masa depan : bekerja tidak hanya untuk memnuhi
kebutuhan sesaat, tapi untuk jangka panjang, sehingga ia harus
prediktif (antisipasi) terhadap spesifikasi-spesifikasi kebutuhan
pada masa mendatang.
Karakteristik Wirausahawan Menurut Mc Clelland
:
a. Keinginan untuk
berprestasi
b. Keinginan untuk
bertanggung jawab
c. Preferensi
kepada resiko-resiko menengah
d. Persepsi kepada
kemungkinan berhasil
e. Rangsangan oleh
umpan balik
f. Aktivitas
energik
g. Orientasi ke
masa depan
h. Keterampilan
dalam pengorganisasian
i. Sikap terhadap
uang
Karakteristik wirausahawan yang sukses
dengan n Ach tinggi :
a.
Kemampuan inovatif
b.
Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
c.
Keinginan untuk berprestasi
d.
Kemampuan perencanaan realistis
e.
Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
f.
Obyektivitas
g.
Tanggung jawab pribadi
h.
Kemampuan beradaptasi
i.
Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator
Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi
pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland yaitu kebutuhan untuk berprestasi (n Ach),
kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow).
Contoh kebutuhan untuk berprestasi (n
Ach) yaitu seorang wirausahawan tentu ingin usahanya meraih suatu tingkat
pencapaian tertentu dan tidak menjadi usaha yang hanya biasa-biasa saja,
misalnya mendapatkan prestasi atau penghargaan top brand award atau best seller
record, atau penghargaan-penghargaan lainnya dari berbagai instansi terkait
yang menunjukkan bahwa usaha tersebut memiliki prestasi yang tinggi dan bukan
sekedar usaha yang biasa-biasa saja.
Contoh kebutuhan untuk berafiliasi (n
Afill) yaitu suatu usaha tidak dapat 100% benar-benar berdiri sendiri dalam
menjalankan usahanya. Dalam berbagai segi bisnis, dibutuhkan rekan atau mitra
yang dapat diandalkan untuk menjalankan usaha (mitra usaha ini dapat berupa
supplier, distributor, agen, penanam modal, dan lain-lain). Kebutuhan suatu
usaha untuk bekerja sama dan berhubungan dengan mitra usahanya ini merupakan
contoh kebutuhan untuk berafiliasi. Koneksi yang luas, merupakan salah satu hal
penting yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan.
Contoh kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
yaitu seorang wirausahawan tentunya ingin menguasai pasar. Selain itu, ada
keinginan dari diri sendiri untuk menciptakan lapangan kerja bagi orang lain
(memiliki usaha sendiri dan memimpin sejumlah orang/karyawan). Hal ini secara
tidak langsung menunjukkan bahwa seorang wirausahawan memiliki kebutuhan untuk
berkuasa (ingin memimpin, bukannya dipimpin).
Sumber-sumber
gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru, antara lain:
a.
Konsumen, yaitu wirausahawan harus selalu memperhatikan apa yang menjadi
keinginan konsumen atau memberi kesempatan kepada konsumen untuk mengungkapkan
keinginan mereka.
b.
Perusahaan yang sudah ada, yaitu wirausahawan harus selalumemperhatikan
dan mengevaluasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang sudah
ada dan kemudian mencari cara untuk memperbaiki penawaran yang sudah ada
sehingga dapat membentuk peluang baru.
c.
Saluran distribusi, merupakan sumber gagasan baru yang sangat baik
karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar.
d.
Pemerintah, merupakan sumber
pengembangan gagasan baru dengan dua cara yaitu melalui dokumen hak-hak paten
yang memungkinkan pengembangan suatu produk yang baru, dan melalu peraturan
pemerintah terhadap dunia usaha yang memungkinkan muncuknya suatu gagasan
tentang usaha baru.
e.
Penelitian dan pengembangan. merupakan suatu kegiatan yang sering
menemukan atau menghasilkan suatu gagasan produk baru atau perbaikan terhadap
produk yang sudah ada.
Unsur-unsur analisa peluang
pokok yaitu:
a. Biaya tetap.
b. Biaya variabel.
c. Biaya total.
d. Pendapatan
total.
e. Keuntungan.
f. Kerugian.
g. Titik pulang
pokok.
Analisa pulang pokok
(break event point) adalah teknik untuk
menentukan seberapa banyak satuan yang harus dijual atau seberapa
banyak volume penjualan yang harus dicapai agar tercapai posisi pulang
pokok (tidak rugi tidak untung). Selain itu, analisa pulang pokok juga
adalah proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai
tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat
produksi.
Unsur Dasar Analisa Pulang Pokok
Analisa pulang pokok umumnya terdiri dari refleksi, pembahasan,
pertimbangan dan pembuatan keputusan relatif terhadap 7 unsur pokok.
Masing-masing unsur dan definisinya adalah sebagai berikut:
1. Biaya tetap
Biaya tetap adalah pengeluaran yang diadakan oleh generasi tanpa
melihat jumlah produk yang dihasilkan. Contoh dari biaya tetap adalah
pajak tanah, pemeliharaan bangunan, pengeluaran untuk bunga pada uang
yang dipinjam untuk membiayai pembelian peralatan.
2. Biaya variabel
Biaya vaiabel adalah pengeluaran yang berfluktuasi dengan jumlah
produk yang dihasilkan. Contoh dari biaya variabel adalah biaya
pembunkusan produk, biaya bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat
produk, biaya yang berkaitan dengan pembungkusan produk untuk
dikapalkan.
3. Biaya total
Biaya total adalah total biaya total dan biaya variabel yang berkaitan dengan produksi.
4. Pendapatan total
Pendapatan total adalah semua nilai rupiah penjualan yang
terakumulasi dari penjualan produk. Sesungguhnya pendapatan total
meningkat ketika lebih banyak produk yang terjual.
5. Keuntungan
Keuntungan didefinisikan sebagai jumlah pendapatan total yang melebihi biaya total dari produksi barang yang dijual.
6. Kerugian
Kerugian adalah jumlah biaya total produksi barang yang melebihi
pendapatan total yang diperoleh dari penjualan barang tersebut.
7. Titik pulang pokok
Titik pulang pokok didefinisikan sebagai situasi di mana
pendapatan total organisasi sama dengan biaya totalnya; organisasi hanya
memperoleh pendapatan yang hanya cukup untuk menutupi biaya-biayanya.
Perusahaan tidak mendapatkan keuntungan maupun tidak mengalami kerugian.
Waralaba atau Franchising (dari bahasa
Prancis untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu
produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia,
yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak
diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual
(HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan
suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut
dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Jenis - jenis nya :
a. Waralaba dalam negeri
b. Waralaba luar negeri
Pemasaran langsung adalah aktifitas
total dengan mana penjual mempengaruhi transfer barang dan jasa pada pembeli,
mengarahkan usahanya pada pemerhati dengan menggunakan satu media atau lebih
untuk tujuan mengumpulkan tanggapan melalui telepon, pos atau kunjungan dari
calon pelanggan.
Pemasaran langsung adalah kegiatan yang total di mana penjualan
mempengaruhi transfer barang dan jasa pada pembeli, mengarahkan usahanya pada
pemerhati dengan menggunakan satu media atau lebih untuk tujuan mengumpulkan
tanggapan melalui telepon,pos, atau kunjungan pribadi dari calon pelanggan.
Teknik alternatifnya :
-
Periklanan terklasifikasi (classified advertising)
-
Periklanan display (display ads)
-
Kiriman pos langsung (direct mail)
-
Katalog penjualan (catalog sales)
-
Pemasaran tanggapan langsung media (media directy renponse
marketing)
Macam-macam pembagian dalam bentuk kepemilikan antara lain:
a. Pemilikan tunggal (firma)
merupakan organisasi bisnis kecil paling umum. Perusahaan dimiliki dan
dijalankan satu orang. Hanya memerlukan izin dan mendaftar untuk memulai usaha.
Keuntungan: kewajiban hukum yang
dipenuhi hanya sedikit dan tidak semahal bentuk kongsi atau perseroan, pemilik
tidak membagi laba dengan siapapun, tidak perlu berkonstultasi dengan sesame
pemilik atau rekanan sehingga memiliki kekuasaan membuat keputusan dan
pengendalian sepenuhnya, pemilik dapat menanggapi kebutuhan-kebutuhan bisnis
dengan cepat dalam bentuk keputusan manajemen sehari-hari, dan pemilikan
tunggal biasanya bebas dari pengawas pemerintah dan perpajakan khusus.
Kerugian: kewajiban dan tanggung jawab
tidak terbatas atas seluruh utang perusahaan, modal yang tersedia jauh lebuh
kecil dibandingkan organisasi bisnis lainnya, dan sukar mendapatkan pembiayaan
jangka panjang dan sangat tergantung keterampilan pemilik menyebabkan
perusahaan tidak stabil.
b. Kongsi merupakan asosiasi dari dua orang
atau lebih, yang bertindak sebagai pemilik bersama dari sebuah bisnis.
Ayat-ayat perjanjian dari kongsi biasanya dirumuskan untuk menentukan sumbangan
masing-masing rekanan kepada bisnis.
Keuntungan: formalitas hukum dan
pengeluaran-pengeluaran lebih sedikit dibandingkan dengan
persyaratan-persyaratan dalam pendirian perseroan, para rekanan termotivasi
untuk menerapkan kemampuan terbaik karena ikut mendapatkan laba, lebih mudah
mendapatkan modal besar dan memiliki ketarampilan yang lebih luas dibandingkan
firma, dan pengambilan keputusan lebih luas dibandngan perseroan.
Kerugian: terdapat kewajiban tak
terbatas minimal bagi seorang rekanan, dapat berakhir kapan saja dan dapat
dilanjutkan dengan membentuk kongsi baru, kongsi relatif lebih sukar untuk
memperoleh modal dalam jumlah besar dibandingkan perseroan, dan rekanan
merupakan agen bisnis itu dan tindakan mereka mengikat rekanan lain.
c.
Perseroan merupakan jenis organisasi bisnis paling rumit. Biasanya
dibentuk dengan kekuasaan dari sebuah badan pemerintah dan harus menurut hukum
dagang, dan peraturan-peraturan pemerintah pusat maupun daerah.
Keuntungan: kewajiban terbatas hanya
dalam jumlah saham, kepemilikan dengan mudah dipindahkan keorang lain, memiliki
ekstensi hukum yang terpisah, ekstensi perusahaan relative lebih stabil dan
permanen sehingga perusahaan dapat berjalan melaksanaan usahanya, pendelegasian
kekuasaan pada manajer professional, dan perseroan sanggup menggaji spesialis.
Kerugian: kegiatannya dibatasi oleh akte
pendirian sesuai hukum dan perundangan, banyak peraturan pemerintah yang harus
diperhatikan, membutuhkan biaya yang besar dalam pendiriannya, dan pajak yang
tinggi karena adanya berbagai instasi pemerintah.
d.
perusahaan yang go public biasanya memperoleh cara mudah untuk
mendapatkan modal tambahan terutama utang. Tidak hanya pembiayaan hutang tetapi
modal ekuitas masa depan lebih mudah diperoleh ketika diperoleh kenaikan harga
saham.
Keuntungan: diperolehnya modal ekuitas
baru, diperoleh nilai dan kemampuan dialihkan dari aktiva organisasi, kemampuan
untuk mendapatkan dana dimasa depan dengan relative lebih mudah, dan
mendapatkan prestise.
3 alternatif pada saat berakhirnya usaha antara lain :
1. likuidasi
adalah pembubaran perusahaan dengan penjualan harta
perusahaan, penagihan piutang, dan perlunasan utang serta penjelasan
sisa harta atau utang antara para pemilik.
2. reorganisasi
3. perpanjangan waktu pembayaran.
Name : Agatha Octasari Rajagukguk
Class : 2SA04
NPM : 10612320
Referensi:
http://ediharukaze.blogspot.com/2013/04/pengertian-kewirausahaan-dan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Wirausahawan
http://runaraiguns.wordpress.com/2012/01/05/tugas-2-kewirausahawan/